Senin, 02 Desember 2013

Indonesia Alami Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi




Chairul mengatakan hal tersebut pada acara Prospek Ekonomi Indonesia 2014 KEN, Selasa (3/12) di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta. Acara tersebut dihadiri anggota KEN dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, selaku wakil pemerintah.

Menurut Chairul, Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa triwulan terakhir. Pada triwulan ketiga 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,6 persen. “Apa yang terjadi pada 2013 lebih buruk daripada skenario terburuk yang kami buat dalam outlook ekonomi 2013 lalu,” katanya.

Salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat pada tahun depan, adalah perbaikan perekonomian global, terutama Amerika Serikat. Meski demikian KEN optimistis prospek ekonomi Indonesia 2014 masih cukup baik.

Saat ini, Amerika tengah melakukan perbaikan tingkat pengangguran di Amerika. Ini akan menyebabkan penurun tingkat pengangguran di Amerika Serikat di bawah 7 persen. Akibatnya, Amerika akan menarik stimulus ekonominya atau tappering off untuk mencegah inflansi berlebihan. Kebijakan inilah yang akan membuat negara berkembang seperti Indonesia akan mengalami arus modal keluar.

Penarikan stimulus ini akan memberi dampak pada Indonesia yaitu melemahnya nilai tukar rupiah yang pada akhirnya BI akan meningkatkan suku bunga. Karena itu, pemerintah harus mengantisipasi dengan mengetatkan ekonomi, dengan menaikkan suku bunga untuk stabilisasi keuangan. Baik pemerintah maupun BI harus lebih waspada. (lan)

Rupiah Bisa Terpuruk Hingga Level Rp 13 Ribu, Pulih Setelah Pemilu 2014
 
TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan hingga mencapai level Rp 12 ribu per dollar AS. Kurs rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bisa terpuruk hingga level Rp 13 ribu, dan akan stabil kembali setelah pemilu 2014 mendatang.

Pengusaha Pontianak di bidang alat pertanian, Setiawan Lim, mengatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS membawa dampak ketidakpastian dalam biaya produksi sehingga memacu kenaikan harga barang. Apalagi kebanyakan produk dalam negeri mengandung komponen impor, satu di antaranya makanan berbahan dasar kedelai.

Selain itu, barang elektronik juga akan mengalami kenaikan harga naik yang dapat mengakibatkan daya saing menjadi lemah. Meski begitu, terdapat sektor yang diuntungkan tentunya eksportir, karena selisih kursnya yang tinggi di antaranya sektor pertambangan, perkebunan yang mempunyai industri lanjutannya.

“Namun kita masih yakin rupiah bisa kembali ke level Rp 11 ribuan di tahun 2014 sehabis pemilu. Sejauh ini melemahnya rupiah mencerminkan kerapuhan dari fundamental ekonomi kita yang sudah besar sekali yaitu 7 miliar dolar, cadangan devisa pemerintah yang tergerus sepanjang 2013 untuk intervensi, namun rupiah tetap terjun bebas seperti ini,” ujar Setiawan kepada Tribun, Minggu (1/12/2013).

Ia menyarankan, pemerintah harus mempercepat investasi dengan menyederhanakan perizinan dan mengefektifkan layanan satu pintu, serta mempercepat dan merampungkan Peraturan Presiden tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) yang lebih ramah terhadap investor. Sekain itu mempercepat program investasi berbasis agro, CPO, kakao, rotan, mineral logam, bauksit dan tembaga dengan memberi insentif berupa tax holiday dan tax allowance.

Terpisah Pengusaha IT, Arief Kamatresna, menuturkan, sebagian rekan bisnisnya yang menggunakan dolar menjadi kerepotan, kurs rupiah terhadap dolar yang pada awal tahun masih berkisaran Rp 9.800 sekarang menjadi Rp 12 ribu per dollar AS. Akibatnya menyebabkan berkurangnya laba bahkan kerugian.

Kendati menguntungkan pengusaha yang bergerak di bidang ekspor pada sektor pertambangan dan perkebunan, dolar diharapkan bisa turun minimal di level Rp 10 ribu per dollar AS serta ditunjang iklim yang kondusif.

“Kami berharap pemerintah dapat mengontrol dolar dan bisa intervensi pasar lagi supaya tidak naik terus. Walaupun sepertinya akan naik, apalagi 2014 kita akan ada pesta demokrasi, suasana politik pasti panas dan tidak bisa dipungkiri akan mempengaruhi kurs rupiah. Kita tetap berharap pemerintah bisa menekan laju pergerakan dolar yang diperkirakan bisa berkisar di level Rp 12 ribu sampai Rp 13.500 per dollar AS. Tapi semua juga tergantung paket kebijakan pemerintah,” kata Arief yang juga menjabat Ketum Hipmi Kalbar.

Sementara Pengusaha Emas, Edy Tansuri, menyatakan semua sektor usaha kena dampak dari anjloknya rupiah terhadap dollar AS. Kecuali distributor yang menyimpan banyak stok barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun, akan merasakan keuntungan yang tidak diprediksikan sebelumnya.

Edy mengatakan, pemerintah harus ikut campur dalam pergejolakan nilai rupiah yang makin melemah karena bisa mempengaruhi arus ekonomi. Pemerintah seharusnya banyak turun ke lapangan dan membaca situasi pergerakkan nilai tukar rupiah dengan menjalin kerjasama dengan distributor atau pengimpor barang.

“Selama ini pemerintah tahunya cuma tarik pajak, tidak memahami kondisi pengusaha dalam mengelora bisnisnya. Pemerintah harusnya mendengar keluhan serta problem pengusaha agar bisa menjalin satu kerjasama yang baik sehingga segala persoalan dapat cepat di atasi,” tuturnya.

Persoalan anjloknya nilai tukar rupiah merupakan permasalahan bersama baik pemerintah maupun pengusaha. Tapi ketika pengusaha mengurus surat izin usaha saja dipersulit, bagaimana pengusaha bisa turut membantu pemerintah dalam mengatasi segala problem baik krisis ekonomi maupun krisis lainnya, seperti semakin terpuruknya rupiah. Karena itu diharapkan pemerintah dapat memberi kemudahan  dan kelancaran kepada pengusaha yang berdampak peningkatan pendapatan daerah.

Sumber: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2052825/indonesia-alami-perlambatan-pertumbuhan-ekonomi

http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/01/rupiah-bisa-terpuruk-hingga-level-rp-13-ribu-pulih-setelah-pemilu-2014

 

 

Perkembangan Ekonomi Terkini


Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai 6,23% (YoY) dan merupakan salah satu yang tertinggi di Asia setelah China yang tumbuh sebesar 7,8% (YoY), namun lebih rendah dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar 6,5%. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2011 yang mampu mencapai 6,5%. Adapun nilai PDB Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 mencapai IDR 2.618,1 trilyun, naik sebesar IDR 153,4 trilyun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai IDR 2.464,7 trilyun.                                       
Berdasarkan penggunaannya, laju pertumbuhan sektor tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar 9,81% (YoY). Meski mengalami laju pertumbuhan tertinggi, secara kuartalan pertumbuhan sektor PMTB mengalami penurunan cukup signifikan. Pada kuartal IV 2012 secara year on year, sektor PMTB tumbuh sebesar 7,29% menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 9,80%. Bahkan pada kuartal II 2012 PMTB tumbuh sebesar 12,47% (YoY). PMTB memilikimultiplier effectyang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi konsumsi. PMTB akan mendorong pembukaan dan perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, yang nantinya akan menstimulasi konsumsi masyarakat.
Selain PMTB, pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 juga ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga, tercatat tumbuh sebesar 5,28% (YoY). Sedangkan, sektor Konsumsi Pemerintah yang diharapkan menberikan sumbangan optimal pada pertumbuhan ekonomi nasional hanya tumbuh sebesar 1,25% (YoY).
Sementara itu, tekanan pelemahan ekonomi global berimbas pada melambatnya ekspor nasional karena berkurangnya permintaan dari negara tujuan ekspor. Di tahun 2012 ekspor Indonesia tercatat tumbuh sebesar 2,01% (YoY). Sementara itu, impor tumbuh jauh lebih tinggi yaitu sebesar 6,65% (YoY). Secara kuartalan, di kuartal IV 2012, impor Indonesia meningkat pesat, tumbuh sebesar 6,79% (YoY) padahal pada kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan minus 0,17% (YoY). Peningkatan impor ini diakibatkan oleh meningkatnya impor non migas dan migas. Selain itu, kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Di tahun 2012, impor bahan baku tercatat sebesar IDR 140.127,6 juta, atau tumbuh 7,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar IDR 130.934,3 juta. Sementara itu, impor barang modal di tahun 2012 mencapai IDR 38.154,8 juta, tumbuh sebesar 15,24% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar IDR 33.108,4 juta. Laju pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan komponen ekspor menyebabkan Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan.
Dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu, nampaknya Indonesia masih akan mengandalkan konsumsi dalam negeri dan investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonominya di tahun 2013 ini karena kontribusi ekspor belum bisa diharapkan akibat permintaan global yang sedang menurun.

Dari sisi lapangan usaha, 9 sektor lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif pada tahun 2012. Di tahun 2012, sektor Pengangkutan dan Komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,98% diikuti sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang tumbuh sebesar 8,11%, serta sektor Konstruksi sebesar 7,50%. Adapun pertumbuhan terendah dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian, tumbuh sebesar 1,49% di tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh turunnya harga komoditas pertambangan.
Sementara itu, di kuartal IV 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh seluruh sektor. Namun, pertumbuhan paling kecil dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian, tercatat sebesar 0,48%. Di kuartal IV 2012, terdapat 6 sektor yang memiliki pertumbuhan melebihi angka pertumbuhan PDB yang tumbuh sebesar 6,11% seperti sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang tumbuh 9,63%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh 7,80%, sektor Konstruksi dan Pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 7,79%, sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 7,66%, serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 7,25%.


Meski laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, kondisi ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan keadaan yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi ketenagakerjaan periode sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat pengangguran yang semakin menurun. Tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 menurun dibandingkan dengan tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Februari 2012. Pada bulan Agustus 2012 tingkat pengangguran Indonesia sebesar 7,24 juta atau 6,14%, sedangkan pada bulan Februari 2012 sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat mencapai 6,56%. Turunnya tingkat pengangguran Indonesia, nampaknya juga didukung oleh persentase jumlah angkatan kerja Indonesia yang menurun pada bulan Agustus 2012. Pada bulan Agustus 2012 persentase angkatan kerja Indonesia adalah 67,88% menurun dari Februari 2012 yaitu 69,66%.
Sumber: http://macroeconomicdashboard.com/index.php/id/ekonomi-makro/103-perkembangan-ekonomi-terkini-2013-i

Senin, 13 Mei 2013

Susunan (Tata Cara) Pernikahan Adat Jawa


Susunan Acara Upacara Pernikahan Adat Jawa

Pernikahan atau sering pula disebut dengan perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang. Masyarakat Jawa memiliki sebuah adat atau cara tersendiri dalam melaksanakan upacara sakral tersebut,Upacara Pernikahan Adat Jawa. Upacara Pernikahan Adat Jawa dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya pernikahan atau akad Nikah.
Tahapan-tahapan Upacara Pernikahan Adat Jawa tersebut memiliki simbol – simbol dalam setiap sessionnya, atau biasa kita sebut sebagai makna yang terkandung dalam tiap tahapan Upacara Pernikahan Adat Jawa. Adapun

Upacara Pernikahan Adat Jawa

Tahapan – tahapan dalam Upacara Pernikahan Adat Jawa adalah sebagai berikut.



Nontoni
Pada tahap ini sangat dibutuhkan peranan seorang perantara. Perantara ini merupakan utusan dari keluarga calon pengantin pria untuk menemui keluarga calon pengantin wanita. Pertemuan ini dimaksudkan untuk nontoni, atau melihat calon dari dekat. Biasanya, utusan datang ke rumah keluarga calon pengantin wanita bersama calon pengantin pria. Di rumah itu, para calon mempelai bisa bertemu langsung meskipun hanya sekilas. Pertemuan sekilas ini terjadi ketika calon pengantin wanita mengeluarkan minuman dan makanan ringan sebagai jamuan. Tamu disambut oleh keluarga calon pengantin wanita yang terdiri dari orangtua calon pengantin wanita dan keluarganya, biasanya pakdhe atau paklik.

Nakokake/Nembung/Nglamar
Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, perantara akan menanyakan beberapa hal pribadi seperti sudah adakah calon bagi calon mempelai wanita. Bila belum ada calon, maka utusan dari calon pengantin pria memberitahukan bahwa keluarga calon pengantin pria berkeinginan untuk berbesanan. Lalu calon pengantin wanita diajak bertemu dengan calon pengantin pria untuk ditanya kesediaannya menjadi istrinya. Bila calon pengantin wanita setuju, maka perlu dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya tersebut adalah ditentukannya hari H kedatangan utusan untuk melakukan kekancingan rembag (peningset).
Peningset ini merupakan suatu simbol bahwa calon pengantin wanita sudah diikat secara tidak resmi oleh calon pengantin pria. Peningset biasanya berupa kalpika (cincin), sejumlah uang, dan oleh-oleh berupa makanan khas daerah. Peningset ini bisa dibarengi dengan acara pasok tukon, yaitu pemberian barang-barang berupa pisang sanggan (pisang jenis raja setangkep), seperangkat busana bagi calon pengantin wanita, dan upakarti atau bantuan bila upacara pernikahan akan segera dilangsungkan seperti beras, gula, sayur-mayur, bumbon, dan sejumlah uang.
Ketika semua sudah berjalan dengan lancar, maka ditentukanlah tanggal dan hari pernikahan. Biasanya penentuan tanggal dan hari pernikahan disesuaikan dengan weton (hari lahir berdasarkan perhitungan Jawa) kedua calon pengantin. Hal ini dimaksudkan agar pernikahan itu kelak mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga.

Pasang Tarub
Bila tanggal dan hari pernikahan sudah disetujui, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu pemasangan tarub menjelang hari pernikahan. Tarub dibuat dari daun kelapa yang sebelumnya telah dianyam dan diberi kerangka dari bambu, dan ijuk atau welat sebagai talinya. Agar pemasangan tarub ini selamat, dilakukan upacara sederhana berupa penyajian nasi tumpeng lengkap. Bersamaan dengan pemasangan tarub, dipasang juga tuwuhan. Yang dimaksud dengan tuwuhan adalah sepasang pohon pisang raja yang sedang berbuah, yang dipasang di kanan kiri pintu masuk. Pohon pisang melambangkan keagungan dan mengandung makna berupa harapan agar keluarga baru ini nantinya cukup harta dan keturunan. Biasanya di kanan kiri pintu masuk juga diberi daun kelor yang bermaksud untuk mengusir segala pengaruh jahat yang akan memasuki tempat upacara, begitu pula janur yang merupakan simbol keagungan.

Midodareni
Rangkaian upacara midodareni diawali dengan upacara siraman. Upacara siraman dilakukan sebelum acara midodareni. Tempat untuk siraman dibuat sedemikian rupa sehingga nampak seperti sendang yang dikelilingi oleh tanaman beraneka warna. Pelaku siraman adalah orang yang dituakan yang berjumlah tujuh diawali dari orangtua yang kemudian dilanjutkan oleh sesepuh lainnya. Setelah siraman, calon pengantin membasuh wajah (istilah Jawa: raup) dengan air kendi yang dibawa oleh ibunya, kemudian kendi langsung dibanting/dipecah sambil mengucapkan kata-kata: “cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan purnama”. Setelah itu, calon penganten langsung dibopong oleh ayahnya ke tempat ganti pakaian.
Setelah berganti busana, dilanjutkan dengan acara potong rambut yang dilakukan oleh orangtua pengantin wanita. Setelah dipotong, rambut dikubur di depan rumah. Setelah rambut dikubur, dilanjutkan dengan acara “dodol dawet”. Yang berjualan dawet adalah ibu dari calon pengantin wanita dengan dipayungi oleh suaminya. Uang untuk membeli dawet terbuat dari kreweng (pecahan genting ) yang dibentuk bulat. Upacara dodol dhawet dan cara membeli dengan kreweng ini mempunyai makna berupa harapan agar kelak kalau sudah hidup bersama dapat memperoleh rejeki yang berlimpah-limpah seperti cendol dalam dawet dan tanpa kesukaran seperti dilambangkan dengan kreweng yang ada di sekitar kita.
Menginjak rangkaian upacara selanjutnya yaitu upacara midodareni. Berasal dari kata widadari, yang artinya bidadari. Midadareni merupakan upacara yang mengandung harapan untuk membuat suasana calon penganten seperti widadari. Artinya, kedua calon penganten diharapkan seperti widadari-widadara, di belakang hari bisa lestari, dan hidup rukun dan sejahtera.

Akad Nikah
Akad nikah adalah inti dari acara perkawinan. Biasanya akad nikah dilakukan sebelum acara resepsi. Akad nikah disaksikan oleh sesepuh/orang tua dari kedua calon penganten dan orang yang dituakan. Pelaksanaan akad nikah dilakukan oleh petugas dari catatan sipil atau petugas agama.

Panggih
Upacara panggih dimulai dengan pertukaran kembar mayang, kalpataru dewadaru yang merupakan sarana dari rangkaian panggih. Sesudah itu dilanjutkan dengan balangan suruh, ngidak endhog, dan mijiki.

Balangan suruh
Upacara balangan suruh dilakukan oleh kedua pengantin secara bergantian. Gantal yang dibawa untuk dilemparkan ke pengantin putra oleh pengantin putri disebut gondhang kasih, sedang gantal yang dipegang pengantin laki-laki disebut gondhang tutur. Makna dari balangan suruh adalah berupa harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut. Gantal dibuat dari daun sirih yang ditekuk membentuk bulatan (istilah Jawa: dilinting) yang kemudian diikat dengan benang putih/lawe. Daun sirih merupakan perlambang bahwa kedua penganten diharapkan bersatu dalam cipta, karsa, dan karya.

Ngidak endhok
Upacara ngidak endhog diawali oleh juru paes, yaitu orang yang bertugas untuk merias pengantin dan mengenakan pakaian pengantin, dengan mengambil telur dari dalam bokor, kemudian diusapkan di dahi pengantin pria yang kemudian pengantin pria diminta untuk menginjak telur tersebut. Ngidak endhog mempunyai makna secara seksual, bahwa kedua pengantin sudah pecah pamornya.

Wiji dadi
Upacara ini dilakukan setelah acara ngidak endhok. Setelah acara ngidak endhog, pengantin wanita segera membasuh kaki pengantin pria menggunakan air yang telah diberi bunga setaman. Mencuci kaki ini melambangkan suatu harapan bahwa “benih” yang akan diturunkan jauh dari mara bahaya dan menjadi keturunan yang baik.

Timbangan
Upacara timbangan biasanya dilakukan sebelum kedua pengantin duduk di pelaminan. Upacara timbangan ini dilakukan dengan jalan sebagai berikut: ayah pengantin putri duduk di antara kedua pengantin. Pengantin laki-laki duduk di atas kaki kanan ayah pengantin wanita, sedangkan pengantin wanita duduk di kaki sebelah kiri. Kedua tangan ayah dirangkulkan di pundak kedua pengantin. Lalu ayah mengatakan bahwa keduanya seimbang, sama berat dalam arti konotatif. Makna upacara timbangan adalah berupa harapan bahwa antara kedua pengantin dapat selalu saling seimbang dalam rasa, cipta, dan karsa.

Kacar-kucur

Caranya pengantin pria menuangkan raja kaya dari kantong kain, sedangkan pengantin wanitanya menerimanya dengan kain sindur yang diletakkan di pangkuannya. Kantong kain berisi dhuwit recehan, beras kuning, kacang kawak, dhele kawak, kara, dan bunga telon (mawar, melati, kenanga atau kanthil). Makna dari kacar kucur adalah menandakan bahwa pengantin pria akan bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarganya. Raja kaya yang dituangkan tersebut tidak boleh ada yang jatuh sedikitpun, maknanya agar pengantin wanita diharapkan mempunyai sifat gemi, nastiti, surtini, dan hati-hati dalam mengatur rejeki yang telah diberikan oleh suaminya.

Dulangan
Dulangan merupakan suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin saling menyuapkan makanan dan minuman. Makna dulangan adalah sebagai simbol seksual, saling memberi dan menerima.

Sungkeman
Sungkeman adalah suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin duduk jengkeng dengan memegang dan mencium lutut kedua orangtua, baik orangtua pengantin putra maupun orangtua pengantin putri. Makna upacara sungkeman adalah suatu simbol perwujudan rasa hormat anak kepada kedua orangtua.

Kirab
Upacara kirab berupa arak-arakan yang terdiri dari domas, cucuk lampah, dan keluarga dekat untu menjemput atau mengiringi pengantin yang akan keluar dari tempat panggih ataupun akan memasuki tempat panggih. Kirab merupakan suatu simbol penghormatan kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.

Jenang Sumsuman
Upacara jenang sumsuman dilakukan setelah semua acara perkawinan selesai. Dengan kata lain, jenang sumsuman merupakan ungkapan syukur karena acara berjalan dengan baik dan selamat, tidak ada kurang satu apapun, dan semua dalam keadaan sehat walafiat. Biasanya jenang sumsuman diselenggarakan pada malam hari, yaitu malam berikutnya setelah acara perkawinan.
Boyongan/Ngunduh Manten
Disebut dengan boyongan karena pengantin putri dan pengantin putra diantar oleh keluarga pihak pengantin putri ke keluarga pihak pengantin putra secara bersama-sama. Ngunduh manten diadakan di rumah pengantin laki-laki. Biasanya acaranya tidak selengkap pada acara yang diadakan di tempat pengantin wanita meskipun bisa juga dilakukan lengkap seperti acara panggih biasanya. Hal ini tergantung dari keinginan dari pihak keluarga pengantin laki-laki. Biasanya, ngundhuh manten diselenggarakan sepasar setelah acara perkawinan.

Makna atau Simbol yang Tersirat dalam Unsur Upacara Pernikahan

* Ubarampe tarub (pisang, padi, tebu, kelapa gading, dan dedaunan): bermakna bahwa kedua mempelai diharapkan nantinya setelah terjun dalam masyarakat dapat hidup sejahtera, selalu dalam keadaan sejuk hatinya, selalu damai (simbol dedaunan), terhindar dari segala rintangan, dapat mencapai derajat yang tinggi (simbol pisang raja), mendapatkan rejeki yang berlimpah sehingga tidak kekurangan sandang dan pangan (simbol padi), sudah mantap hatinya dalam mengarungi bahtera rumah tangga (simbol tebu), tanpa mengalami percekcokan yang berarti dalam membina rumah tangga dan selalu sehati (simbol kelapa gading dalam satu tangkai), dan lain-lain.

* Air kembang : bermakna pensucian diri bagi mempelai sebelum bersatu.

* Pemotongan rambut : bermakna inisiasi sebagai perbuatan ritual semacam upacara kurban menurut konsepsi kepercayaan lama dalam bentuk mutilasi tubuh.

* Dodol dhawet : bermakna apabila sudah berumah tangga mendapatkan rejeki yang berlimpah ruah dan bermanfaat bagi kehidupan berumah tangga.

* Balangan suruh : bermakna semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut.

* Midak endhog : bermakna bahwa pamor dan keperawanan sang putri akan segera hilang setelah direngkuh oleh mempelai laki-laki. Setelah bersatu diharapkan segera mendapat momongan seperti telur yang telah pecah.

* Timbangan : bermakna bahwa kedua mempelai mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tidak ada bedanya di hadapan orang tua maupun mertua.

* Kacar-kucur : bermakna bahwa mempelai laki-laki berhak memberikan nafkah lahir batin kepada mempelai putri dan sebaliknya pengantin putri dapat mengatur keuangan dan menjaga keseimbangan rumah tangga.

* Dulangan : bermakna keserasian dan keharmonisan yang akan diharapkan setelah berumah tangga, dapat saling memberi dan menerima.

* Sungkeman : bermakna mohon doa restu kepada orangtua dan mertua agar dalam membangun rumah tangga mendapatkan keselamatan, dan terhindar dari bahaya.

Gambar-gambar susunan Nikahan adat Jawa

Gambar diatas termasuk prosesi menyuapi anak untuk terakhir kalinya sebelum melepas anaknya yang dinikahkan. Pertanda dia kelak sudah menjadi tanggung jawab suaminya.

Beberapa contoh prosesi

Gambar berikut merupakan prosesi membersihkan telapak kaki suami. Menandakan menjadi istri yang bertanggung jawab pada suami, dan mampu melayani suami dengan baik.

Prosesi mengangkat istri dan anak. Yang di angkat oleh ayah dari sang putri dan suami dari si anak. 

Filosofi Pernikahan Menurut Adat Jawa

PERNIKAHAN  Jawa merupakan budaya warisan yang sarat makna. Karena itu, perkembangan kebudayaan Jawa merupakan keniscayaan yang menarik diamati. Sebab, dalam paradigma masyarakat Jawa, perkawinan bukan sebatas proses legalisasi hubungan antara laki-laki dan perempuan. Lebih dari itu, perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga yang didasari unsur pelestarian tradisi. Karena itu masyarakat Jawa sering menggunakan beragam pertimbangan, dari bibit (latar belakang keluarga yang baik), bebet (mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga), dan bobot (berkualitas, bermental baik, bertanggung jawab, dan berpendidikan cukup).
Dalam setahun, misalnya, kita kerap menghadiri undangan perkawinan teman, relasi, atau kerabat yang semua orang Jawa. Namun hampir semua menggunakan konsep resepsi yang mencitrakan manusia modern: standing party, yang didesain event organizer (EO). Jarang sekali ditampilkan tradisi, baik berupa simbol maupun upacara yang dianggap sakral dari adat Jawa.
Makna Filosofis
Sebelum upacara perkawinan digelar, biasanya didatangkan pemaes (juru rias pengantin tradisional). Tugasnya tidak sekadar merias, tetapi juga menjelaskan beragam ritual penting dan pernak pernik (simbol-simbol) yang mesti dipersiapkan. Meski semua itu bukan kewajiban, bagi masyarakat Jawa tradisi tersebut mempunyai makna filosofis dan pesan penting yang tak boleh ditinggalkan. Di halaman rumah calon pengantin wanita atau gedung tempat resepsi, misalnya, biasanya dibuat gapura dengan hiasan tarub terdiri atas berbagai tuwuhan, yaitu tanaman dan dedaunan yang punya arti simbolis.
Ambil contoh, pohon pisang yang berbuah masak menyimbolkan suami yang menjadi kepala keluarga diharapkan mampu membawa keluarga baru beradaptasi dengan lingkungan dengan baik, rukun, dan langgeng hingga akhir hayat. Itu seperti gambaran pohon pisang yang tumbuh dengan baik, rukun, dan hanya berbuah sekali. Sepasang tebu wulung (tebu berwarna kemerahan)
berarti kemantapan pendirian dengan membina kehidupan rumah tangga sepenuh hati. Cengkir gadhing (kelapa muda berwarna kuning) berarti memiliki pikiran baik dan merasa sungguh-sungguh terikat dalam kehidupan bersama yang saling mencinta. Beragam dedaunan segar (beringin, majakara, alangalang) merupakan simbol pengharapan supaya hidup dan tumbuh dalam keluarga yang selamat dan sejahtera.
Semua itu bukan sekadar hiasan, melainkan memiliki pesan penting yang mesti disampaikan kepada pengantin. Perkembangan Teknologi Tak ayal, perkembangan teknologi menjadi salah satu penyebab persentuhan-pertukaran budaya tradisional dan modern. Pada titik itu, terjadilah perbandingan- pertimbangan yang mengakibatkan perkembangan budaya praktis-pragmatis. Unsur praktis dalam teknologi memunculkan asumsi budaya lokal sebagai budaya puritan, udik, dan ketinggalan zaman.
Sebaliknya, budaya asing yang mengglobal lebih berkesan modern, elegan, simpel, dan wah. Itulah yang perlu kita cermatipahami sebagai penanda dari iklim yang mengakibatkan pergeseran nilai dan makin rendah apresiasi terhadap perkawinan dalam adat dan simbol Jawa. Terbukti, tak sedikit upacara pernikahan selebritas top dari dalam dan luar negeri diekspose dengan balutan liputan. Sebuah informasi yang secara halus mengartikulasikan (menawarkan) produk budaya yang dirasa baru oleh masyarakat Jawa. Sementara alam bawah sadar kita terlalu mudah menerima hegemoni.
Maka lumrah bila kita khawatir dan cemas akan terjadi kepunahan tradisi tertentu. Sebab, sudah menjadi konsekuensi logis jika tradisi yang makin jarang kita jumpai secara lambat-laun kelak tergusur dan hilang tergerus arus globalisasi. Hegemoni kapitalis menutup celah kesadaran estetik-semiotik bangsa dalam menghargai dan melestarikan tradisi (budaya lokal) yang sarat makna.
Upacara perkawinan dalam budaya Jawa memang berkesan ribet dan tidak efektif, baik dari efisiensi waktu maupun efektivitas penggunaan dana. Akan tetapi, generasi penerus bangsa ini berhak tahu dan patut mewarisi budaya yang ada. Setidaknya, generasi penerus bangsa mengerti ada upacara tradisional dari segi filosofis dan makna atau pesan yang terkandung. Itu tak lain adalah upacara perkawinan Jawa beserta simbol-simbolnya.