Pengertian Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea
adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Syarat-syarat Membuat Alinea atau Paragraf yang Baik
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua
syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
1) Kesatuan paragraf (Kohesi
paragraf)
Syarat yang kedua adalah kesatuan
paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu
pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang
diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif,
sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut
dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni
kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk
diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat
dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
Contoh paragraf deduktif
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai
hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang
menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran
remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan
kenakalan remaja.
Contoh paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa depan,
banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap
masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air
itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan
masa depannya pun rendah.
2) Kepaduan paragraf
(Kohorensi paragraf)
Langkah-langkah yang harus kita
tempuh adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu
sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu gunakanlah kata penghubung yang dapat
membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu
kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat
yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya:
karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh
karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.
Contoh :
Remaja mempunyai banyak potensi untuk
dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak
kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka
perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat
potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.
Pengembangan Paragraf atau Alinea
Pengembangan paragraf
sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang
mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph
deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf,
pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan
dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain
kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf
yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau
paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode
pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda
.
Metode
pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan
eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea
argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah
mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak
metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi,
disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam
penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode
contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Didalam
mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih
berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
1. Cara pertentangan
Biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain
halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi
dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir,
jiwanya tertekan karena harus pelit.
2. Cara perbandingan
Biasanya menggunakan ungkapan
seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan
dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh : Hidup jangan seperti
lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah
yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak
keuntungan bagi makhluk lain.
3. Cara analogi
Analogi adalah bentuk
pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu
kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata
kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi
kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil
perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.
4. Cara Contoh- contoh
Kata, seperti, misalnya,
contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam
mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh: Tak ada seorang pun yang
tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku
hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja
waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan.
Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang
jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen,
tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak
perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Cara sebab akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu
kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu
dan karena.
Contoh : Pertama kali pindah
kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok,
malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman
beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan
ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos,
akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual
barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
6. Cara definisi
adalah, yaitu, ialah, merupakan
kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu
bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu
berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk
satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang
menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan
kalimat utama.
7. Cara klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf
melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang
lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.
Contoh : Ada paragraf yang isinya
mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan
kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang
lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan
menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf
argumentatif.
Unsur-unsur Alinea atau Paragraf
1)
Ide Pokok
Ide pokok adalah hal yang dibahas dalam suatu paragraf atau pikiran
yang menjiwai
seluruh isi paragraf. Umumnya ide pokok tersurat dalam paragraf, tapi
tak jarang pula dalam
bentuk tersirat. Biasanya ide
pokok tersurat pada bagian awal, akhir, atau awal dan akhir
paragraf. Kuncinya adalah hal
yang dibahas atau dijelaskan dalam paragraf itu.
Cara menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
"apakah yang
diungkapkan dalam paragraf ini?".
2)
Kalimat Utama
Kalimat utama ialah tempat dimana dituangkannya ide pokok suatu
paragraf.
Berdasarkan letaknya, kalimat utama terletak di awal paragraf
(deduktif), akhir paragraf
(induktif), atau di awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif).
Selain itu ada juga paragraf yang
tidak memuat kalimat utama tapi hanya mempunyai ide pokok, yaitu
paragraf yang ide pokoknya
tersirat dalam seluruh paragraf.
Cara menemukan kalimat utama cukup mudah dengan mengetahui
ciri-cirinya yaitu terletak di
awaal pada umumnya pernyataan bersifat umum, pernyataan yang masih
perlu pengembangan,
rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Jika kalimat utama berbentuk
kalimat majemuk bertingkat,
maka ide pokoknya terletak pada induk kalimat.
3)
Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat
utama. Kalimat ini
harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut
membentuk sebuah paragraf
menyatakan suatu ide pokok tertentu. Kalimat penjelas juga harus
koheren, yakni memiliki
hubungan dengan kalimat lain sehingga membina keutuhan paragraf.
Ciri-ciri Kalimat
Utama dan Kalimat Penjelas
A.
Ciri kalimat utama
Adapun cirri-ciri kalimat utanma yaitu:
1. Biasanya terletak pada
awal paragraph tetapi biasa juga terletak di akhir paragraph
2. Suatu kalimat berisi
kalimat utama ditandai dengan kata kunci sebagai berikut:
• Sebagai kesimpulan
• Yang terpenting
• Jadi
• Dengan demikian
• Intinya, pada dasarnya
Kalimat utama biasanya berisi sebuah pernyataan yang nantinya akan di
jelaskan oleh kalimat penjelas.
B.
Ciri kalimat
Penjelas
1. Berisi penjelas, seperti
berikut ini:
• Contoh-contoh
• Keterangan
• Rincian dan lain-lain
2. Kalimat penjelas
memerlukan kata penghubung
3. Selalu menghubungkan
kalimat-kalimat dalam paragraph.
Manfaat Alinea
1. Menampung Ide Pokok
Fungsi dari paragraf yang pertama adalah
sebagai penampung sebuah ide pokok. Sudah kita pelajari sebelumnya bagaimana
ciri-ciri paragraf. Sekarang kita tahu bahwa paragraf berfungsi untuk menampung
berbagai ide pokok sang penulis.
2. Membantu Memahami Isi
Fungsi paragraf kali ini ialah sebagai sarana
yang membantu para pembaca memahami isi. Kalau saja tidak ada paragraf pasti
para pembaca akan sulit membedakan kapan sang penulis memberikan ide pokok yang
berbeda.
3. Membantu Menguraikan Masalah
Selanjutnya paragraf juga berfungis sebagai
sarana yang membantu penulis untuk menguraikan masalah . Paragraf juga dapat
membantu penulis mengembangkan semua ide yang ada agar terurai secara jelas dan sistematis agar
dipahami oleh pembaca.
4. Memulai Pokok Pikiran Baru
Ini ada sedikit hubungan dengan funsi paragraf
nomer 2 . Paragraf membantu penulis dan pembaca membedakan ide pokok satu
paragraf dengan paragraf lain. Sehingga tujuan para penulis tersampaikan secara
baik.
Macam-macam Alinea
Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :
1)
Alinea Pembuka
2) Alinea Penghubung
3)
Alinea Penutup
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :
1)
Alinea persuatif
2) Alinea argumentatif
3) Alinea naratif
4) Alinea deskriptif
5)
Alinea ekspositoris
Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :
1)
Alinea Pembuka
2) Alinea Pengembang
3) Alinea Penutup
Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
1.
Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian
dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena
situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa
ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat
membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana
atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki
alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk
pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan
tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
2. Alinea Isi/Penghubung
Alinea isi merupakan suatu ide
pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena
itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau
karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan
bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan
berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan
alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea
ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana
atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung
kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut.
Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik
ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan
tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Untuk menciptakan sebuah wacana
atau karangan yang baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca
dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat.
Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita
buat agar kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki
tau merevisi karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.
Berdasarkan Sifat Isinya
1.
Alinea Persuasif
Alinea Persuasif adalah alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.
Alinea Persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorial
yang belakangan ini marak mengisi lembaran koran, majalah, serta lembar promosi
lainnya.
Contoh:
Desain Liquid Mini tampak
mengilhami sosok Liquid Express. Tampak sudut melengkung di kedua sisi namun
Liquid Ekspress punya bentangan layar lebih luas seukuran 3,5 inchi. Si Liquid
Exspress ditenagai prosesor qualcomm turbo berclock speed 800 mhz. Sebagai
pelengkap , fitur-fitur andalan lain dari ponsel berharga sekitar $ 350 ini
termasuk kamera 5 MP, Wifi, HSDPA, dan aplikasi khusus bikinan Acer bernama
Social Jogger dimana koneksi mudah dan cepat ke halaman facebook, twitter, dan
flickr.
2.
Alinea Argumentatif
Alinea Argumentatif adalah alinea yang membahas satu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
Alinea Argumentatif umumnya
dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan
laporan. Dalam tulisan ilmiah, alinea argumentatif, deskriptif, dan
ekspositoris bahu-membahu membangun karangan.
Contoh:
Dan peganglah baik-baik kutipan religius yang satu ini, “mulailah
dengan yang kanan”. Penafsirannya menurut Saya, juga menurut Ary Ginanjar dalam
ESQ-nya, “mulailah dengan otak kanan”. Sebagai tambahan, Saya melihat kultur
Indonesia, China, Islam, dan Nasrani akrab dengan kebaikan, contohnya ‘tangan
kanan’, ‘langkah kanan’, golongan kanan’, dan sebelah kanan’. Orang padang
bilang, ‘langkah suok’. Tidak mau ketinggalan, burung garuda dalam Pancasila
pun menoleh ke kanan, bukannya ke kiri atau lurus kedepan. Jarum jam juga
bergerak ke kanan.
3.
Alinea Naratif
Alinea Naratif adalah alinea yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea naratif sering dipakai
dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti novel dan cerpen.
Contoh:
Selama bertahun-tahun, Jaka Tarub merawat tiga bidadari yang sakit
jiwa, si Cantik, si Genit dan si Kalem. Suatu ketika Jaka Tarub ingin menguji
kewarasan ketiga-tiganya. Maka, diboyonglah ketiga bidadari itu kesebuah telaga
yang kering tidak ada airnya sama sekali. Rupa-rupanya Jaka Tarub ingin menguji
bagaimana tanggapan mereka. Begitu tiba di pinggir telaga, si Cantik lansung
melepaskan kebayanya dan berlagak mandi. Tidak mau ketinggalan si Genit pun
melepaskan kebayanya dan berlagak mencuci pakaian. “huh, dasar
bidadari-bidadari gendeng!” tukas Jaka Tarub, “airnya tidak ada, eh malah
mandi, malah mencuci”.
4.
Alinea Deskriptif
Alinea Deskriptif adalah alinea yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu dengan bahasa.
Alinea Deskriptif umumnya
dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan
laporan.
Contoh:
Suaka alam tarusan merupakan hutan hujan tropis pegunungan.
Berdasarkan atas perbedaan tinggi dari muka laut, hutan tropis ini dapat dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu montain rain forest (hutan hujan pegunungan) dengan
ketinggian 700 m dpl sampai 1600m dpl dan high montain rain forest (hutan hujan
pegunungan tinggi) dengan ketinggian 1000-2000 m dpl. Sungai-sungai yang
mengalir melalui areal tersebut tersebar
merata dan pada umumnya air mengalir sepanjang tahun.
5.
Alinea ekspositoris
Alinea Ekspositoris adalah alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau
kejadian tertentu.
Alinea ekspositoris umumnya
dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan
laporan. Khusus untuk berita di dalam surat kabar, sebagian besar memakai
alinea ekspositoris.
Contoh:
Pada tahun 1885, wilbur wright mengalami kecelakaan. Disebuah
permainan hoki, stik menghajar mukanya. Walaupun cederanya tidak begitu parah,
namun setelah itu, ia lebih suka menyendiri di rumah. Kemudian ia hanyut di
perusahaan percetakan yang dirintis oleh saudaranya, Orville. Sejauh itu,
kelihatannya wilbur tidak punya cita-cita apapun.
Sumber: