Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan
banyak keuntungan yang akan diperoleh pemerintah jika induk perusahaan pelat
merah di bidang perkebunan terbentuk.
Dia menguraikan, saat ini, setiap BUMN perkebunan hanya
mampu mencetak net margin rata-rata 3,4 persen. Jika disatukan dalam holding
BUMN perkebunan, maka net margin bisa meningkat menjadi sekitar 15 persen. Itu
setara dengan net margin yang dicetak perusahaan kebun swasta
"Astra Agro itu net marginnya 14 persen. Kalau kita
bentuk holding dan ini terjadi dalam 5 tahun kemampuan membuat laba perkebunan
BUMN sama dengan Astra Agro," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta,
Senin (30/6) malam.
Selain itu, pembentukan holding BUMN perkebunan akan
mendorong efisiensi,semisal, dalam hal pengadaan pupuk. Kemudian beban
pembayaran utang menjadi lebih ringan, dan suntikan modal lebih mudah.
"Utang-utang yang bunganya tinggi dibayar oleh holding
itu PTPN III, kemampuan laba bisa lebih tinggi lagi nanti. Percepatan perluasan
penanaman bisa signifikan," tegasnya.
Terkait suntikan modal, Dahlan mencontohkan perusahaan induk
nantinya bisa menggelontorkan dana untuk menghidupkan kembali PTPN I di Aceh
yang sekarat pasca-konflik beberapa waktu lalu.
"Sementara tidak mungkin modal negara untuk itu. Dilain
pihak PTPN III dan PTPN II punya banyak uang tapi tak bisa dipinjamkan ke PTPN
I. Tapi tidak memungkinkan perusahaan memberikan pinjaman karena governance
tidak baik. Nanti dengan holding kan bisa," jelasnya.
Dahlan optimistis, pembentukan holding akan melipatgandakan
aset BUMN perkebunan dalam lima tahun. Total aset BUMN perkebunan saat ini
mencapai Rp 60 triliun.
"Dalam 5 tahun bisa Rp 120 triliun. Dengan kenaikan
tingkat laba 14-15 persen."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar