Merdeka.com - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
diperkirakan di bawah level support Rp 11.975. Laju rupiah dapat kembali
berpotensi bertahan naik jika sentimen yang ada dapat mempertahankan posisi
rupiah.
"Laju rupiah di atas level resisten Rp 12085. Rp
11982-Rp 11947 (kurs tengah BI)," ujar Analis Trust Securities, Reza
Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Selasa (1/7).
Menurutnya penguatan pada Yen dan Won berimbas pada
menguatnya beberapa mata uang emerging market dan Rupiah menjadi salah satu
mata uang yang menguat. Yen menguat seiring masih adanya kekhawatiran akan
kemungkinan kembali meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah sehingga
meningkatkan permintaan akan mata uang save heaven.
"Rilis berita
mengenai inflasi dan neraca perdagangan tersebut di atas cukup memberikan
sentimen positif dan pelaku pasar memanfaatkan rendahnya rupiah sebelumnya
untuk kembali melakukan transaksinya," jelas dia.
Belum lagi ancaman TDL yang mulai diberlakukan 1 Juli
tampaknya sementara dihiraukan.
Senin (30/6) nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta menguat senilai 137 poin menjadi Rp 11.858 per USD dibandingkan
sebelumnya di posisi Rp11.995 per USD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar