Merdeka.com - Angin segar berhembus ke perusahaan pelat
merah Djakarta Lloyd. Setelah 15 tahun terpuruk dalam pusaran utang, perusahaan
yang bergerak di bidang pelayaran tersebut akhirnya bisa 'kembali berlayar'
setelah pemerintah memberikan dana restrukturisasi utang sebesar Rp 1,3
triliun.
"Kita menghargai direksi Djakarta Lloyd yang baru saja
keluar dari keterpurukannya sebab sudah 15 tahun mengalami kesulitan yang luar
biasa. Tadi dilaporkan sudah saatnya bangkit lagi karena utangnya yang Rp 1,3
Triliun sudah bisa di restrukturisasi," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan
usai rapim di Kantor RNI, Jakarta, Kamis (26/6).
Utang sebesar Rp 1,3 triliun akan dibayar selama 18 tahun
dengan perpanjangan selama 5 tahun. Selama belum dibayar lunas, 100 kreditur
akan menjadi bagian dari pemegang saham Djakarta Lloyd meski tanpa hak suara
dalam RUPS.
"Dengan demikian, secara keuangan Djakarta Lloyd sehat
lagi dan secara perusahaan ini mulai lari lagi," ucapnya.
Diakui Dahlan, utang perusahaan yang membelit hingga lebih
dari satu dasawarsa membuat perusahaan tidak berkembang. Dahlan meragukan
sebagian dari utang medium term note (MTN). Sebab perusahaan yang
mengeluarkannya sudah tidak ada dan surat utang beredar di luar negeri. Meski
begitu, Dahlan meminta direksi membawa perusahaan lebih kencang berlayar.
"Dan dulu untuk apa, terus terang selama ini saya
meragukan. Tetapi dirut Djakarta Lloyd yang sekarang sudah berhasil
menyelesaikan semua itu. Djakarta Lloyd sudah waktunya untuk bangkit
kembali," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar